Gambar Sampul Biologi · Bab 10 Sistem Reproduksi
Biologi · Bab 10 Sistem Reproduksi
Fictor dkk

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

183

S

emua makhluk hidup harus berkembang biak agar dapat mempertahankan

jenisnya. Cara perkembangbiakan pada makhluk hidup ini dinamakan

reproduksi

. Sistem organ yang mendukung peran reproduksi tersebut

dinamakan

sistem reproduksi

. Kerja sistem reproduksi berkaitan erat dengan

proses kedewasaan.

Anda dapat merasakan perubahan yang terjadi pada diri Anda sendiri,

yaitu perubahan yang terjadi ketika Anda memasuki masa

pubertas

(akil

balig). Apakah masa pubertas itu? Pada umur berapa orang mengalami

pubertas? Mengapa perkembangbiakan pada manusia berkaitan dengan

pubertas?

Pada bab berikut, Anda akan mempelajari tentang perkembangbiakan

pada manusia. Selain itu, Anda akan mempelajari proses penciptaan manusia

yang sangat luar biasa. Hal itu merupakan suatu kebesaran Tuhan Yang

Maha Esa. Pelajarilah bab ini dengan baik.

Sistem

Reproduksi

Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat menjelaskan sistem reproduksi pada manusia.

Syarat bagi Anda untuk dapat menjelaskannya adalah mampu mendeskripsikan struktur,

fungsi, dan proses pada sistem reproduksi manusia.

10

B a b 10

A.

Sistem

Reproduksi

Pria

B.

Sistem

Reproduksi

Wanita

C.

Penyakit pada

Sistem

Reproduksi dan

Teknologi

Reproduksi

Sumber

:

Biology

1999

Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI

184

Kerja sistem reproduksi pada manusia, erat kaitannya dengan proses

kedewasaan, baik pada manusia atau organisme lainnya. Anda juga dapat

mengamati perubahan yang terjadi pada diri Anda sendiri, yaitu perubahan

yang terjadi pada saat Anda memasuki masa kematangan seksual.

Masyarakat umum menyebut hal ini sebagai

pubertas

. Pubertas

merupakan kejadian yang normal pada manusia. Ketika memasuki tahap

ini, Anda diberi isyarat bahwa Anda telah memasuki masa subur atau aktif

reproduksi.

Ketika mencapai masa pubertas, hormon berperan memicu seorang lelaki

atau wanita memasuki masa reproduksi. Pada pria, masa pubertas dipicu

oleh hormon testosteron dan androgen pada usia sekitar 13–15 tahun.

Hormon tersebut menyebabkan munculnya ciri-ciri primer dan sekunder

kematangan seksual pada pria, yaitu:

a.

mulai aktif memproduksi sel sperma;

b.

suara semakin membesar;

c.

tumbuh rambut-rambut di sekitar alat kelamin dan bagian lain, seperti

kumis dan janggut;

d . terbentuk jakun dan bahu yang melebar.

Kematangan seksual disebut

juga perkembangan seksual

sekunder. Perkembangan

seksual sekunder hewan, jelas

terlihat pada burung. Burung

jantan biasanya memiliki warna

dan bulu yang menarik

perhatian pasangan betinanya.

Sumber

:

Concise Encyclopedia ature

1994

Wawasan

Biologi

Seringkali kata “pubertas” dikonotasikan dengan hal-hal negatif. Remaja yang

bersikap dan bertingkah laku aneh dimaklumi karena sedang mengalami pubertas.

Setujukah Anda jika pubertas dihubungkan dengan sikap dan tingkah laku yang

negatif? Menurut Anda, mengapa hal tersebut dapat terjadi? Adakah hubungan

antara pubertas dengan perubahan hormonal? Carilah literatur sebanyak-

banyaknya, lalu diskusikan dengan teman-teman Anda. Anda dapat bertanya

kepada orang yang Anda anggap ahli di bidang ini.

Tugas Ilmiah 10.1

1. Organ Reproduksi Pria

Sel sperma yang menjadi alat perkembangbiakan manusia dan menjadi

alat pembuahan sel telur betina merupakan sel kelamin yang diproduksi oleh

pria. Sel sperma diproduksi di bagian testis yang terlindung oleh sebuah

jaringan ikat berbentuk kantung yang disebut

skrotum

. Tempat tersebut cukup

nyaman bagi testis untuk melakukan perkembangan sel sperma (

Gambar 10.1

).

Sumber

:

Biology: The Unity and Diversity of Life

1995

A Sistem Reproduksi Pria

1. Apa sajakah organ kelamin

pria?

2. Apa sajakah organ kelamin

wanita?

Pramateri

Soal

Saluran ejakulator

Vesikula seminalis

Vas deferens

Epididimis

Kelenjar prostat

Kantung urine

Uretra

Penis

Testis

Kelenjar bulbo-uretralis

Skrotum

Gambar

10.1

Bagian-bagian alat

reproduksi pria.

Sistem Reproduksi

185

Vesikula seminalis

Kelenjar prostat

Kelenjar bulbouretralis

Vas deferens

Uretra

Epididimis

Testis

Penis

Tubulus seminiferus

Dinding tubulus

Sel Leydig

Di dalam testis, terdapat kumparan tempat sel sperma diproduksi yang

disebut

tubulus seminiferus

. Jika direntangkan, panjang saluran tersebut

dapat mencapai 20 meter. Di antara tubulus-tubulus tersebut, terdapat

sel

interstitial

(

sel Leydig

) yang menyintesis hormon testosteron. Di dalam

dinding tubulus seminiferus terdapat bakal sel sperma yang disebut

spermatogonia

. Selain itu, terdapat juga sel yang berukuran lebih besar yang

disebut dengan

sel sertoli

. Sel ini bertugas memberikan pasokan nutrisi

untuk pertumbuhan spermatogonia. Untuk menjadi sel sperma,

spermatogonia yang diploid harus mengalami beberapa kali pembelahan

sel hingga akhirnya menghasilkan 4 sel sperma yang haploid, proses ini

disebut

spermatogenesis

.

Sumber

:

Biology: The Unity and Diversity of Life

1995

Gambar

10.2

Sel Leydig memproduksi

testosteron yang mengatur

spermatogenis.

Dalam perjalanan keluarnya sperma dari dalam tubuh pria, terdapat

beberapa struktur saluran. Struktur dimulai dari

epididimis

yang merupakan

gabungan dari beberapa tubulus seminiferus. Epididimis akan bemuara di

sebuah saluran yang disebut

vas deferens

. Saluran vas deferens membawa

sel sperma keluar dari skrotum ke rongga perut. Epididimis dan vas deferens

ini merupakan salah satu kantung cadangan yang menyimpan sel sperma

sementara waktu dan tempat pendewasan sel sperma sebelum dikeluarkan.

Vas deferens akan berlanjut di saluran yang sama dengan saluran

ekskresi, yaitu

uretra

di kandung kemih. Di pertemuan dua saluran tersebut,

terdapat mekanisme yang mengatur pembuangan urine dan berfungsi juga

dalam penyaluran sel sperma. Uretra berujung di penis. Proses keluarnya

sel sperma dari penis disebut

ejakulasi

.

Penis

merupakan organ reproduksi

eksternal yang berfungsi dalam senggama untuk mengantarkan sperma ke

dalam tubuh wanita.

• Epididimis

• Sel sertoli

• Spermatogonia

•Testis

• Tubulus seminiferus

Kata Kunci

Sumber

:

www.emc.maricopa edu

Gambar

10.3

Sebuah sel sperma.

Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI

186

Sperma keluar tidak hanya dalam bentuk sel sperma saja, tetapi diikuti

cairan yang mengakomodasi pergerakan sel sperma di dalam saluran

reproduksi pria ataupun saluran reproduksi wanita. Sel sperma dan cairan

yang diejakulasikan ini disebut

semen

. Terdapat tiga buah kelenjar aksesoris

yang berfungsi dalam pembentukan cairan dalam semen, yaitu sebagai

berikut.

a.

Vesikula seminalis

, menghasilkan cairan sebagai sumber energi untuk

sperma.

b.

Kelenjar prostat

, memberikan suasana basa pada cairan semen.

c.

Kelenjar bulbo-uretralis

, menyekresikan cairan seperti lendir yang

berfungsi melicinkan (

lubrikasi

) dalam pergerakan sel sperma.

Bagi sperma, cairan semen yang dihasilkan mempunyai fungsi

memberikan media dan energi bagi sperma untuk pergerakannya di saluran

vagina. Semen juga akan menetralkan cairan asam vagina yang dapat

membunuh bakteri.

2. Spermatogenesis

Sel sperma yang berfungsi dalam reproduksi, harus mengalami

perkembangan dan pembelahan. Proses pembelahan tersebut terjadi secara

mitosis dan meiosis. Sebagai alat reproduksi, sel sperma harus haploid

sehingga setelah pembuahan, akan tetap dihasilkan individu yang diploid.

Begitu juga halnya dengan pembentukan sel telur yang haploid.

Pembelahan mitosis hanya terjadi pada spermatogonia untuk

memperbanyak bakal sel sperma menjadi spermatosit primer. Mulai dari

spermatosit, terjadi pembelahan meiosis yang pertama dan menghasilkan sel

anak haploid yang disebut

spermatosit sekunder

. Selanjutnya, terjadi

pembelahan meiosis yang kedua dan menghasilkan

sel spermatid

. Setelah

mengalami pematangan, sel spermatid akan menjadi

sel sperma

(

Gambar 10.4

).

Produksi sel sperma di tubuh pria dilakukan sepanjang hidupnya, siklus

waktunya adalah tiga hari. Proses pematangan sel sperma dipicu oleh

hadirnya hormon testosteron di testis, tepatnya di bagian sel interstitial.

Setiap hari, seorang pria dewasa memproduksi 100 juta sel spermatid yang

disimpan di duktus epididimis, lalu menuju vas deferens untuk mengalami

pematangan. Pematangan sel spermatid pada manusia, umumnya terjadi

dalam waktu sekitar dua minggu.

Sel sperma matang

Sperma

dewasa

Spermatosit

skunder

Spermatid

awal

Sel sertoli

Dinding

tubulus

Spermatogonium

Spermatosit

primer

Kepala

Ekor

Nukleus

Bagian ekor mengandung

mitokondria

Flagellum

Sumber

:

Biology: The Unity and Diversity of Life

1995

Gambar

10.4

Spermatogenesis terjadi di

dalam testis yang akhirnya

menghasilkan spermatozoa.

Spermatogonia

(2n)

Mitosis

Tumbuh

Spermatosit

primer (2n)

Spermatid

(n)

Empat Sel

Sperma

Spermatosit

sekunder (n)

Sumber

:

Biology: Exploring Life

, 1994

Gambar

10.5

Spermatogenesis terjadi di

testis

Sistem Reproduksi

187

Spermatogenesis

Tujuan

Mengamati tahap-tahap spermatogenesis

Alat dan Bahan

Awetan preparat irisan melintang tubulus seminiferus Mammalia, mikroskop, dan

alat gambar.

Langkah Kerja

1.

Amati awetan preparat irisan melintang tubulus seminiferus dengan

menggunakan mikroskop.

2.

Gunakan pembesaran yang terkecil terlebih dahulu. Setelah objek yang akan

diamati jelas, gunakan pembesaran yang lebih tinggi agar objek dapat terlihat

detailnya.

3.

Gambar bagian-bagian dari tubulus seminiferus di buku latihan Anda. Jangan

lupa untuk mencantumkan keterangan gambar.

Bandingkan hasil pengamatan Anda dengan gambar berikut.

4.

Diskusikan bersama kelompok Anda mengenai tahap-tahap spermatogenesis.

Jawablah pertanyaan berikut untuk menyimpulkan fakta

.

1.

Dapatkah Anda melihat secara jelas tahap-tahap spermatogenesis?

2.

Bagian manakah yang menunjukkan sperma dewasa?

Kegiatan

10.1

Kerjakanlah di dalam buku latihan Anda.

1.

Sebutkan-baian-bagian dari organ reproduksi pria.

2.

Sebutkan tiga buah kelenjar aksesoris pada organ

reproduksi pria.

3.

Jelaskan secara singkat mengenai spermatogenesis.

Soal Penguasaan

Materi

10.1

Pada wanita, hormon yang berperan dalam pendewasaan seksual primer

dan sekunder adalah hormon estrogen, biasanya terjadi pada usia 11–13

tahun. Ciri-ciri seksual sekunder pada wanita adalah mulai tumbuhnya

bagian-bagian khas seorang wanita, seperti payudara, pinggul, serta tumbuh

rambut di sekitar kelamin dan ketiak. Hormon pada wanita juga banyak

memengaruhi siklus reproduksi dan proses kehamilan.

Manusia berkembang biak secara generatif atau seksual karena pembuahan

hanya dapat terjadi jika sel kelamin jantan (sperma) membuahi sel kelamin

betina (sel telur). Dalam Biologi, seks didefinisikan sebagai keseluruhan

struktur dan fungsi yang mencirikan perbedaan antara jantan dan betina. Oleh

karena alat-alat seksual manusia terpisah antara jantan dan betina, organ

reproduksi manusia disebut berumah dua atau

dioecius

.

B Sistem Reproduksi Wanita

Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI

188

Organ reproduksi wanita bagian luar adalah

vagina

(

Gambar 10.6

). Vagina

merupakan saluran dengan dinding tebal, tempat masuknya sperma dan

keluarnya bayi ketika dilahirkan. Proses masuknya sel sperma didahului

dengan masuknya penis pada lubang vagina. Proses ini dinamakan dengan

coitus

atau

senggama

.

Vagina memiliki beberapa aksesoris yang terdiri atas klitoris, bagian

kulit penutup vagina, serta selaput dara (

hymen

). Bagian kulit penutup bagian

luar dengan kulit yang lebih tebal dinamakan

labia mayor

dan bagian kulit

penutup di bagian dalam disebut

labia minor

. Selaput dara merupakan

jaringan kulit tipis yang melindungi vagina pada saat membuka. Bagian

tersebut mudah sekali terkoyak oleh gesekan, baik oleh benda keras maupun

proses senggama.

Sebelum memasuki rahim, terdapat saluran reproduksi yang disebut

leher rahim

(

cervix

).

Pada bagian ini, disekresikan cairan yang berguna

mencegah masuknya bakteri dan kuman lainnya penyebab infeksi. Pada masa

Uterus (Rahim)

Endometrium (dinding

rahim)

Anus

Vagina

Oviduk (Tuba Fallopi)

Ovarium

Kantung urine

Uretra

Klitoris

Sumber

:

Biology: The Unity and Diversity of Life

1995

Cervix (leher rahim)

• Ovarium

• Tuba Fallopi

• Vagina

Kata Kunci

Gambar

10.6

Organ reproduksi pada wanita

beserta bagian-bagiannya.

Sumber

:

Concise Encyclopedia

ature

, 1994

Tokoh

Biologi

Gabriello Fallopio

(1523 – 1562)

Gabriello Fallopio adalah

seorang ahli anatomi asal

Italia. Ia menemukan saluran

yang menghubungkan ovarium

dan uterus. Namanya

diabadikan sebagai nama

saluran tersebut.

1. Organ Reproduksi Wanita

Organ reproduksi wanita dimulai dari tempat pembentukan sel telur

yang disebut

ovarium

. Ovarium ada sepasang dan setiap bulannya bergantian

menghasilkan sel telur. Pada manusia, sel telur berkembang di sebuah

kantung khusus yang disebut

folikel de Graaf

. Di kantung ini, sel telur

mengalami pertumbuhan hingga akhirnya dikeluarkan dari ovarium. Proses

keluarnya sel telur dari ovarium disebut

ovulasi

.

Sel telur yang diovulasikan akan bergerak menuju dinding rahim melalui

sebuah saluran yang dinamakan

tuba Fallopi

. Di saluran inilah umumnya

fertilisasi oleh sperma terjadi. Sel telur yang dibuahi atau yang tidak dibuahi

akan mencapai uterus dalam jangka waktu satu minggu. Dinding uterus

mengandung banyak pembuluh darah yang menyediakan suplai makanan

dan oksigen bagi calon bayi.

Rahim mempunyai ukuran panjang sekitar 7 cm dan lebar sekitar 4–5

cm. Namun, akan mampu menampung bayi dengan panjang 45 cm dan berat

hingga 4 kg. Jika tidak terjadi pembuahan, dinding endometrium rahim akan

meluruh sehingga terjadilah menstruasi pada wanita. Proses tersebut

dipengaruhi oleh hormon-hormon yang saling bekerja sama untuk

mempersiapkan kehamilan.

Sistem Reproduksi

189

Oogonium (2n)

Oogonia

Tumbuh

Oosit sekunder (2n)

Ootid (n)

Badan

kutub II

Badan

kutub I

Ovum matang

Oosit primer

(2n)

Sumber

:

Biology: Exploring Life

, 1994

Mitosis

ovulasi, cairan ini akan sangat kondusif terhadap pergerakan sperma. Namun,

setelah masa ovulasi cairan tersebut biasanya akan mengental untuk

mencegah masuknya sel sperma.

2. Oogenesis

Berbeda dengan sel sperma yang diproduksi seumur hidup oleh pria, sel

telur pada wanita terbatas jumlahnya. Jum

lah sel telur wanita, pada usia tujuh

tahun adalah sekitar 300.000. Akan tetapi, jumlah tersebut berkurang seiring

waktu. Selama masa reproduksi, sel telur yang akan dilepaskan hanya sekitar

400–500 buah sel telur (Starr and Taggart, 1995: 780). Sel t

elur tersebut

diovulasikan setiap bulan mulai dari masa aktif reproduksi saat menstruasi kali

pertama. Jadi, kurang lebih wanita akan mengalami masa subur dalam waktu

33 hingga 41 tahun atau dalam rentang usia 12 hingga 45–63 tahun.

Oosit primer telah dibentuk pada saat organogenesis bayi di dalam rahim

dan telah mencapai tahap profase I. Setelah oosit terbentuk, oosit mengalami

masa penantian (

arestasi

) hingga akhirnya wanita tersebut mulai memasuki

masa subur yang ditandai dengan menstruasi. Kemudian, oosit melanjutkan

pembelahan meiosisnya menjadi dua buah oosit sekunder. Salah satu dari

oosit tersebut, akan mengalami degenerasi sehingga hanya ada satu oosit

yang akan berkembang. Oosit degeneratif (

badan polar

) hasil meiosis I tidak

akan ikut dalam meiosis II. Oosit sekunder, lalu akan mengalami pembelahan

meiosis kedua menghasilkan satu buah oosit fungsional. Oosit fungsional

tersebut kemudian yang akan diovulasikan setiap bulan (dalam periode lebih

kurang 28 hari) selama masa subur wanita (

Gambar 10.8

).

Gambar

10.7

Oogenesis terjadi di dalam

ovarium yang akan menghasilkan

ovum.

Oviduk

Ovarium

Endometrium

Uterus

Vagina

Oosit primer

Folikel primer

Folikel skunder

Ovulasi

Korpus luteum

Korpus luteum

terdegenerasi

Sumber

:

Biology: The Unity and Diversity of Life

1995

Gambar

10.7

Oogenesis terjadi di ovarium

3. Menstruasi

Pada siklus ovulasi, sel telur yang tidak dibuahi harus dikeluarkan dari

dalam tubuh bersamaan dengan pendukung implantasi bayi di dinding rahim,

yaitu

endometrium

. Proses peluruhan dinding rahim dan dibuangnya sel

telur yang tidak dibuahi ini, disebut

menstruasi

.

Secara hormonal, proses ini diawali dengan diproduksinya hormon

gonadotropin (

gonadotropin releasing hormone

) yang akan memerintahkan

pituitari untuk menghasilkan hormon FSH (

folikel stimulating hormone

) dan

LH (

luteinizing hormone

). FSH dan LH ini akan menginisiasi (merangsang)

pembentukan folikel tempat pematangan sel telur di dalam ovarium. Folikel

yang berkembang akan menghasilkan hormon estrogen.

FSH, LH, dan hormon estrogen akan berpengaruh terhadap pematangan

sel telur selama lebih kurang dua minggu hingga tiba waktu ovulasi. Estrogen

yang dihasilkan akan berpengaruh pada perkembangan folikel, merangsang

Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI

190

Siklus ovulasi

Hormon

reproduksi di

darah

Siklus

menstruasi

Folikel berkembang

Ovulasi

Folikel

matang

Corpus

luteum

Degenerasi

corpus

luteum

Fase sebelum ovulasi

Fase setelah ovulasi

Estrogen

Progesteron

Progesteron dan

estrogen

Endometrium

(5)

(3)

(7)

(8)

Progesteron dan

estrogen

Estrogen

Estrogen

Menstruasi

Waktu (hari)

Sumber

:

Biology Concepts & Connections

1996

20

25

28

1514

10

5

0

Dengan hilangnya estrogen dan progesteron, hormon gonadotropin

dengan leluasa dapat memerintahkan pituitari hipofisis untuk kembali

memproduksi FSH dan LH dan memulai siklus menstruasi kemb

ali.

4. Fertilisasi dan Kehamilan

Fertilisasi

terjadi jika sel telur bertemu dengan sel sperma. Pada manusia,

proses tersebut didahului dengan proses senggama. Penis harus berada dalam

keadaan tegak (

ereksi

), agar dapat mengantarkan sperma ke dalam vagina.

Penis ereksi disebabkan oleh melebarnya arteri dan menutupnya pembuluh

pembentukan endometrium, serta merangsang diproduksinya FSH dan LH

lebih banyak. Hormon FSH dan LH yang melimpah di hari ke-12 siklus

menstruasi akan memengaruhi masa meiosis II hingga terjadi ovulasi. Ovulasi

terjadi di hari ke-14 dan pada waktu ini seorang wanita dikatakan berada

dalam keadaan subur. Masa subur tersebut berlangsung selama lebih kurang

24 jam saja.

Folikel yang telah ditinggalkan oleh sel telur disebut

badan kuning

atau

corpus luteum

yang menghasilkan hormon estrogen serta progesteron.

Kedua hormon ini bekerja menghambat sintesis FSH dan LH sehingga

jumlahnya menjadi lebih sedikit. Selain itu, mengakibatkan penghambatan

pematangan folikel lain di ovarium.

Estrogen dan progesteron bersama-sama mempersiapkan kehamilan

dengan mempertebal dinding endometrium hingga mencapai ketebalan

5 mm. Jika tidak terjadi kehamilan atau fertilisasi, corpus luteum akan

berdegenerasi sehingga produksi estrogen dan progesteron menurun. Jika

kedua hormon ini menurun, tidak ada lagi yang mempertahankan

keberadaan endometrium sehingga endometrium mengalami degenerasi.

Proses ini terjadi di hari ke-27 atau 28 dan terjadilah menstruasi.

Gambar

10.9

Siklus menstruasi. Siklus ini

dipengaruhi oleh hormon

estrogen dan progesteron.

ada hari keberapa ter adi

menstruasi

?

Dengan menghitung masa

subur (ovulasi) pada wanita

pasangannya. Pasangan suami

istri dapat mengatur

kehamilan. Cara ini merupakan

salah satu bentuk kontrasepsi

yang telah lama digunakan.

Wawasan

Biologi

• Corpus luteum

•FSH

•LH

• Progesteron

• Estrogen

• Ovulasi

Kata Kunci

Sistem Reproduksi

191

vena di penis. Dengan demikian ada banyak aliran darah yang masuk dan

sedikit darah yang dikeluarkan (ditahan dalam pembuluh darah penis).

Pembuluh darah juga akan memenuhi jaringan di dalam penis sehingga penis

mengalami pemanjangan dan berubah menjadi lebih keras. Jika penis sudah

ereksi, proses senggama dapat dilakukan. Pada saat penis memasuki vagina,

reseptor di penis akan menerima rangsangan sentuhan yang menyebabkan

dikeluarkannya semen yang berisi jutaan sel sperma. Proses

keluarnya semen tersebut dinamakan

ejakulasi

.

Pada lelaki normal, dalam satu kali ejakulasi akan dikeluarkan

300 juta – 400 juta sel sperma. Pergerakan sel sperma di dalam vagina

dibantu oleh semen dan cairan pelicin yang dihasilkan oleh

cervix

.

Cairan pelicin tersebut akan disekresikan oleh kelenjar di

cervix

jika

seorang wanita telah siap melakukan senggama atau mendapat

rangsangan seksual. Sel sperma akan berenang menuju oviduk atau

tuba Fallopi tempat sel telur berada setelah masa ovulasi. Oviduk

atau tuba Fallopi merupakan tempat fertilisasi pada manusia.

Pergerakan sel sperma didukung oleh ekor sperma yang banyak

mengandung mitokondria penghasil ATP. Sel telur yang

diovulasikan umumnya masih berada pada tahap meiosis II dan belum

sepenuhnya menjadi oosit. Dengan adanya peleburan sel sperma, proses meiosis

II dapat dipercepat. Sel telur yang telah siap dibuahi akan membentuk zona

pelindung yang dinamakan

corona radiata

di bagian luar serta sebuah cairan

bening di dalamnya yang disebut

zona pelusida

.

Sel sperma yang telah mencapai sel telur akan berlomba untuk dapat

memasuki zona pelusida (

Gambar 10.10

). Zona pelusida mempunyai reseptor

yang bersifat "spesies spesifik", yaitu hanya dapat dilalui oleh sel sperma dari

satu species. Akrosom sperma mempunyai enzim litik yang mampu menembus

corona radiata dan zona pelusida.

Pada saat sel sperma menembus corona radiata, akrosom sperma akan

meluluh. Sel telur kemudian akan segera menyelesaikan tahap meiosis II

menghasilkan inti fungsional yang haploid. Bagian inti sel sperma ini kemudian

bersatu dengan membran sel telur untuk melakukan fusi materi genetik. Gerakan

ini mirip dengan mekanisme endositosis pada sel. Setelah terjadi peleburan

atau fertilisasi ini, corona radiata akan menebal sehingga tidak ada lagi sel

sperma lain yang dapat masuk. Pada saat ini sel tersebut sudah dibuahi dan

berubah menjadi zigot. Zigot akan membelah secara mitosis menjadi

morula

.

Zigot ini kemudian melakukan pembelahan sel selama perjalanannya di

oviduk menuju rahim. Pergerakan zigot menuju rahim (uterus) tersebut

memakan waktu 4 hari. Dalam waktu 1 minggu, zigot telah berbentuk seperti

bola yang dinamakan

blastula

. Blastula memiliki rongga yang disebut

blastosol

. Masa sel di bagian dalam blastosol, akan menjadi bakal embrio.

Bagian lengket dari blastosol tersebut kemudian akan menempel di

endometrium. Proses tersebut dinamakan

implantasi

.

Blastula selanjutnya berkembang membentuk tiga lapisan, yaitu lapisan

luar (

ektoderm

), lapisan tengah (

mesoderm

), dan lapisan dalam

(

endoderm

). Tahap ini disebut

gastrulasi

yang terjadi sekitar minggu ketiga.

Selanjutnya, ektoderm akan membentuk sistem saraf, kulit, mata, dan

hidung. Mesoderm membentuk otot, tulang, jantung, pembuluh darah,

ginjal, limfa, dan organ reproduksi. Sementara itu, endoderm akan

membentuk organ-organ serta kelenjar yang berhubungan dengan sistem

pernapasan. Peristiwa ini disebut dengan

organogenesis

. Organogenesis

dimulai dari minggu keempat hingga minggu kedelapan dan

penyempurnaan pada minggu kesembilan (

Gambar 10.12

).

Tubuh polar

Oosit skunder

Zona pelusida

Sumber

:

Biology Concepts & Connections

2006

Gambar

10.10

Sel telur dalam keadaan siap

dibuahi.

Sumber

:

Biology Concepts &

Connections

2006

Gambar

10.11

Sel telur yang dikelilingi oleh

sperma.

Kata Kunci

• Ejakulasi

• Corona radiata

• Zona pelusida

• Implantasi

• Organogenesis

Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI

192

Sumber

:

Biology: The Unity and Diversity of Life

1995

a

b

d

c

Gambar

10.12

Perkembangan zigot hingga

menjadi janin yang dimulai dari

umur (a) 2 minggu,

(b) 5 minggu, (c) 9 minggu,

dan (d) 20 minggu.

Dari gambar tersebut sadarkah

Anda akan kebesaran Tuhan

ang Maha Esa?

Embrio akan melepaskan hormon

corionic gonadotropin

(hormon yang

mirip dengan LH) yang akan dibawa ke ovarium untuk mencegah luluhnya

corpus luteum. Dengan demikian, estrogen dan progesteron tetap dihasilkan

sehingga dapat mempertahankan persiapan kehamilan di rahim dengan

mempertahankan ketebalan endometrium. Dari manakah embrio memperoleh

suplai makanan?

Kehamilan terjadi mulai dari fertilisasi hingga kelahiran. Pada manusia,

rata-rata kehamilan terjadi selama 266 hari (38 minggu) dari fertilisasi atau

40 minggu dari siklus menstruasi terakhir hari pertama. Kelahiran bayi terjadi

melalui serangkaian kontraksi uterus yang beraturan. Beberapa hormon,

seperti estrogen, oksitosin, dan prostaglandin berperan dalam proses ini.

Secara umum, proses kelahiran terjadi melalui tahap pembukaan

cervix

,

tahap pengeluaran bayi, dan tahap pelepasan plasenta (

Gambar 10.13

).

Plasenta

Tali Pusar

Uterus

Cervix

Uterus

Plasenta

Tali

pusar

Sumber

:

Biology: The Unity and Diversity of Life

1995

Gambar

10.13

Tiga tahap kelahiran.

Sistem Reproduksi

193

5. Pemberian ASI (Air Susu Ibu)

Semenjak bayi dilahirkan, ia tidak lagi diberi nutrisi melalui plasenta.

Namun, sang ibu masih dapat memberi makan bayi dengan memproduksi

dan menyekresikan susu dari payudaranya. Di dalam payudara, terkandung

kelenjar mamae

. Kelenjar mamae (kelenjar susu) berada di lapisan kulit dan

menyekresikan campuran lemak, protein, dan karbohidrat yang dikenal

dengan air susu. Berikut tabel kandungan nutrien dalam ASI.

Air 88%

Lemak 3,8%

Protein 0,9%

Laktosa 7,0%

Lain-lain 0,2%

Sumber

:

www.lingkagespro ect.org

Gambar

10.14

Persentase kandungan ASI

No.

1.

2.

Tabel 10.1

Beberapa Zat yang Dikandung Kolostrum dan ASI

Kandungan

Manfaat

Kolostrum

• Immunoglobulin A

• Protein, vitamin A,

karbohidrat, dan lemak

ASI

• Taurin

• Decosahexanoic Acid (DHA)

dan Arachidonic Acid (AA)

• Immunoglobulin A (Ig.A)

• Laktoferin

• Lisozim

• Sel darah putih

• Faktor bifidus

Zat kekebalan untuk melindungi bayi dan berbagai penyakit

terutama diare.

Sesuai kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama kelahiran.

Asam amino, berfungsi sebagai neurotransmiter dan proses

pematangan otak

Asam lemak tak jenuh rantai panjang untuk pembentukan sel-sel

otak yang optimal. Dapat dibentuk oleh tubuh dari substansi

pembentuknya (

precursor

), yaitu masing-masing dari omega 3

(asam linolenat) dan omega 6 (asam linoleat).

Ig.A

tidak diserap, tetapi dapat melumpuhkan bakteri patogen

E.coli

dan berbagai virus pencernaan.

Sejenis protein komponen zat kekebalan tubuh

Enzim yang melindungi bayi terhadap bakteri

E.coli

dan

Salmonella

serta virus.

Pada ASI 2 minggu pertama terdapat lebih dari 4000 sel/mL.

Terdiri atas 3 macam, yaitu

Bronchus Asociated Lympocyte Tissue

(BALT)/antibodi pernapasan;

Gut Asociated Lympocyte Tissue

(GALT)/antibodi saluran pernapasan; dan

Mammary Asociated

Lympocyte Tissue

(MALT)/antibodi jaringan payudara ibu.

Menunjang pertumbuhan bakteri

Lactobacillus bifidus

yang menjaga

flora usus bayi.

Kelenjar mamae mengalami pematangan pada wanita sewaktu

mengalami pubertas. Namun, hanya setelah wanita melahirkan saja kelenjar

mamae mengalami perkembangan dan pematangan akhir menjadi kelenjar

yang menyekresikan air susu. Sekresi kelenjar mamae ini merupakan respons

terhadap hormon progesteron dan estrogen.

Pada bulan ke tiga atau ke empat kehamilan, kelenjar mamae mulai

menyintesis dan menyimpan cairan kuning yang disebut

kolostrum

,

dalam

jumlah yang sedikit. Kolostrum

akan menjadi makanan pertama bagi bayi.

Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI

194

Kolostrum mengandung banyak antibodi ibu yang akan membantu bayi dari

infeksi. Selain itu, mengandung banyak protein yang dapat mencegah diare.

Beberapa hari setelah dilahirkan, bayi akan m

ulai disus

ui. Proses menyusui

jika dikombinasikan dengan hormon prolaktin dari kelenjar hipofisis akan

menstimulasi sintesis ASI.

Sewaktu plasenta dipisahkan antara bayi dan ibunya, progesteron dan

estrogen dari plasenta tidak dapat lagi menghambat pengeluaran prolaktin.

Setelah produksi susu dimulai, hubungan fisiologi dan psikologi antara ibu

dan anak terjadi. Bayi secara insting mengisap puting payudara, menyebabkan

terjadinya pengiriman impuls kepada otak ibu untuk menghasilkan prolaktin

dan oksitosin dari kelenjar hipofisis. Prolaktin merangsang produksi ASI lebih

banyak, sedangkan oksitosin merangsang sekresi ASI.

Pemberian ASI saja atau yang dikenal dengan

ASI eksklusif

, selama 6

bulan pertama dianjurkan oleh badan kesehatan dunia (WHO). Hal ini

didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan tubuh bayi,

pertumbuhan, dan perkembangannya. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan

pertama tidak memerlukan penambahan cairan atau makanan lain. Rata-rata

kebutuhan cairan bayi sehat sehari berkisar 800–100 mL/kg berat badan dalam

minggu pertama usianya. Pada usia 3–6 bulan, sekitar 140–160 mL/kg berat

badan. Jumlah ini dapat dipenuhi cukup dari ASI eksklusif dan tidak dibatasi

(sesuai

'

permintaan' bayi, siang dan malam). Selain itu, pemberian ASI eksklusif

selama 6 bulan dapat menghemat pengeluaran rumah tangga.

6. Pemeriksaan Sebelum Kehamilan: Faktor Rh

Pemeriksaan kondisi pasangan sebelum menikah sangat baik dilakukan

untuk mengurangi risiko yang akan timbul pada bayi. Salah satu pemeriksaan

yang umum dilakukan adalah pemeriksaan golongan rhesus (Rh) darah calon

ibu dan anak. Walaupun tidak mungkin untuk menggagalkan pernikahan

yang akan dilaksanakan, tetapi dengan pemeriksaan ini diharapkan calon

orangtua dapat melakukan perencanaan yang matang terhadap keluarga

yang akan dibentuknya kelak.

Terdapat 85% manusia mem

iliki protein tertentu dalam darahnya yang

menentukan sifat Rh darahnya (positif atau negatif). Rh positif bers

ifat

dominan terhadap Rh negatif sehingga apabila seorang wanita mempunyai Rh

negatif dan suaminya mempunyai Rh positif, anaknya akan mempunyai Rh

positif. Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya penolakan bayi oleh tubuh

ibu. Hal ini telah Anda pelajari dalam Bab Sistem Peredaran Darah.

Pada kehamilan pertama, penolakan tubuh ibu tidak terlalu tampak. Rh

positif yang dikandung oleh anak pada kehamilan pertama belum direspons

secara maksimal oleh sistem imun tubuh ibu. Namun, telah dipersiapkan

jika terjadi serangan Rh positif yang kedua. Oleh karena itu, pada kehamilan

kedua, bayi akan diserang oleh sistem imunitas tubuh ibu karena dianggap

Rh positif adalah protein asing yang harus dilawan. Antibodi tubuh ibu ini

akan membuat darah bayi menggumpal sehingga dapat mengakibatkan

kematian pada bayi. Kasus kematian bayi akibat ketidakcocokan Rh ini disebut

eritroblastosis fetalis

.

Sumber

:

Biology Concepts &

Connections

2006

Gambar

10.15

Ibu menyusui anaknya.

Pemberian ASI eksklusif sangat

dianjurkan.

Masyarakat umumnya

berpendapat bahwa plasenta

dapat mencegah zat-zat

berbahaya dari ibu memasuki

tubuh janin yang dikandungnya.

Namun, para ilmuwan

mengetahui bahwa plasenta

tidak berfungsi sebagai

pelindung. Apapun yang

terdapat dalam darah ibu dapat

memasuki janin. Virus, obat-

obatan, dan alkohol termasuk

zat yang dapat memengaruhi

janin.

Sumber

:

Heath Biology

1985

Wawasan

Biologi

• ASI eksklusif

• Eritroblastosis fetalis

Kata Kunci

Kerjakanlah di dalam buku latihan Anda.

1.

Sebutkan bagian-bagian pada organ reproduksi

wanita.

2.

Jelaskan secara singkat proses oogenesis

3.

Hormon apa saja yang berperan dalam proses

menstruasi.

4.

Bagaimana terjadinya fertilisasi.

Soal Penguasaan

Materi

10.2

Sistem Reproduksi

195

C Penyakit pada Sistem Reproduksi dan

Teknologi Reproduksi

Sejak tahun 1960-an, ada kecenderungan naiknya penyebaran penyakit

kelamin menular yang disebabkan perubahan perilaku seksual. Selain itu,

kelainan yang terjadi pada sistem reproduksi lainnya pun mulai terungkap

seiring dengan berkembangnya pengetahuan di bidang kedokteran, seperti

kasus ketidakcocokan darah dan kelainan genetis.

1. Penyakit pada Sistem Reproduksi

Beberapa kasus kegagalan embriogenesis di dalam kandungan sang ibu,

membuat kecacatan fisik pada alat reproduksi seperti adanya kelamin ganda

(hermafrodit) atau bahkan tidak mempunyai kelamin sama sekali. Pada

beberapa kasus, terjadi kembar siam yang dempet pada bagian kepala, dada,

atau bagian tubuh lainnya. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?

Kesehatan reproduksi erat kaitannya dengan perilaku seksual.

Umumnya, penyakit pada sistem reproduksi bersifat menular. Infeksi

ditularkan melalui hubungan seksual atau melalui pertukaran cairan tubuh

secara langsung.

Penderita penyakit seksual menular pada wanita akan lebih parah

akibatnya jika dibandingkan dengan pria. Hal tersebut menyangkut saluran

reproduksi bayi. Beberapa jenis penyakit menular dapat menulari bayi yang

berada di dalam kandungan, baik melalui plasenta atau pada saat kontak

fisik sewaktu proses kelahiran.

Efek yang tampak pada bayi antara lain bayi yang lahir dengan berat

badan di bawah normal, infeksi pada mata, paru-paru, darah, kerusakan

jaringan otak sehingga mengakibatkan kelumpuhan, kebutaan, dan infeksi

saluran dalam lainnya. Beberapa penyakit pada sistem reproduksi manusia

adalah sebagai berikut.

a. Herpes

Herpes merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus herpes.

Gejalanya tidak tampak secara langsung. Umumnya, ditandai dengan

timbulnya bintik-bintik merah, rasa sakit ketika urinasi, dan (buang air kecil)

gatal-gatal di sekitar alat kelamin. Lama-kelamaan, penyakit ini dapat

membuat kelelahan pada otot dan menyerang jaringan saraf pusat (

Gambar

10.16

).

b. Gonorrhea

Gonorrhea disebabkan oleh bakteri

Neisseria gonorrhoeae

. Di masyarakat,

penyakit kelamin ini dikenal juga dengan nama raja singa. Bakteri penyebab

gonorrhea tidak dapat hidup di luar tubuh sehingga hanya akan menular

melalui kontak hubungan seksual. Penderita gonorrhea akan mengalami rasa

sakit yang luar biasa pada saat buang air kecil (kencing), yaitu rasa pedih

dan terbakar. Seringkali disertai dengan urine yang bernanah. Biasanya,

penyakit ini tidak cepat dirasakan oleh wanita sehingga jarang sekali wanita

yang mengalami keluhan terserang gonorrhea. Pada wanita, infeksi tersebut

menyebabkan pembentukan selaput lendir di tuba Fallopi yang mencegah

pergerakan sperma menuju sel telur sehingga mengakibatkan kemandulan.

c. Sifilis

Gejala pertama pada penyakit ini adalah rasa pedih di sekitar kemaluan

atau di sekitar mulut. Penyakit sifilis disebabkan oleh bakteri

Treponema

pallidum

yang menyebar melalui kontak cairan, seperti di daerah kelamin,

Sumber

:

www.con

temporarypediatrics.com

Gambar

10.16

Penderita herpes. Pada

penderita herpes timbul bintik-

bintik merah di bagian

tubuhnya.

Kata Kunci

• Herpes

• Gonorrhea

• Sifilis

•AIDS

Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI

196

Sumber

:

www.dea.gov

Gambar

10.18

Penggunaan jarum suntik

bersama-sama oleh para

pecandu narkoba menyebarkan

virus HIV. Oleh karena itu,

jangan pernah sekalipun

mengonsumsi narkoba.

mulut, anus, dan cairan payudara. Jika gejala awal tidak segera ditanggulangi,

pada tahap selanjutnya, infeksi dapat menyebabkan gangguan organ lainnya,

seperti hati, jantung, kelenjar getah bening, dan kerusakan sistem saraf pusat.

Sumber

:

Biology: The Unity and Diversity of Life

1995

a

b

Gambar

10.17

(a) Bakteri penyebab

Gonorrhea. (b) Bakteri

penyebab sifilis.

d. HIV/AIDS

Tentu Anda sudah tidak asing lagi dengan penyakit AIDS. Banyak orang

menghubungkan penyakit AIDS dengan kondisi tubuh yang menjadi kurus

dan bercak-bercak merah, padahal hal tersebut belum tentu benar. Penyakit

AIDS hanya dapat menyebar melalui kontak cairan tubuh secara langsung,

seperti transfusi darah dan hubungan seksual. AIDS akan menyerang sistem

kekebalan tubuh sehingga dalam waktu yang lama, penderita tidak memiliki

sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, penderita dapat terbunuh oleh infeksi

penyakit ringan, seperti flu atau tifus.

2. Teknologi Reproduksi

Teknologi reproduksi yang dikembangkan manusia memiliki maksud

dan tujuan tertentu. Tujuan teknologi reproduksi umumnya untuk

memberikan solusi terhadap masalah reproduksi. Teknologi reproduksi pada

hewan, khususnya manusia, berkembang lebih lambat dibandingkan

teknologi reproduksi pada tumbuhan. Berikut beberapa penjelasan tentang

reproduksi pada manusia.

a. Bayi Tabung

Setiap teknologi yang diciptakan oleh manusia menimbulkan harapan

baru untuk memperbaiki kualitas hidup. Salah satu teknologi yang menggem-

birakan bagi pasangan yang sukar memperoleh keturunan adalah bayi tabung

• Bayi tabung

• Kloning

Kata Kunci

Sistem Reproduksi

197

(pembuahan

in vitro

). Pembuahan sel telur ibu oleh sel sperma ayah dilakukan

secara buatan di dalam sebuah tabung. Setelah terjadi fertilisasi, zigot akan

dikembalikan ke rahim ibu.

Bayi yang kali pertama dicatat lahir melalui proses ini adalah seorang

bayi dari Inggris bernama

Louise Brown

yang lahir pada tahun 1978. Proses

tersebut menjadi tonggak sejarah fertilisasi

in vitro

yang menolong jutaan

pasangan di dunia untuk memeroleh anak.

b. Kloning

Kloning menjadi istilah paling populer setelah lahirnya domba Dolly

hasil kloning (

Gambar 10.19

). Kloning merupakan salah satu cara reproduksi

buatan yang memanfaatkan teknologi manipulasi sel telur. Jika umumnya

sel telur dibuahi oleh inti sel sperma, pada proses kloning ini inti sel telur

yang haploid dipindahkan dengan teknik khusus. Setelah itu, posisinya

digantikan oleh inti sel dari bagian tubuh lainnya, seperti kulit atau otot

yang diploid. Pada domba Dolly, inti sel donor yang digunakan adalah inti

sel kelenjar susu domba.

Kasus kloning masih menjadi polemik berkepanjangan karena teknologi

tersebut sangat mungkin dilakukan pada manusia. Jika terjadi pada manusia,

dikhawatirkan akan terjadi penyimpangan terhadap tujuan utama dari

kloning. Misalnya, dengan melahirkan manusia yang digunakan untuk alat

kejahatan.

Percobaan kloning pada manusia masih merupakan pelanggaran

terhadap undang-undang yang berlaku di seluruh dunia. Bagaimana menurut

Anda?

Sumber

:

Biology Concepts &

Connections

2006

Gambar

10.19

Domba Dolly hasil kloning.

1.

Sistem reproduksi pada manusia berbeda antara pria

dan wanita. Pada pria d

ihasilkan sel sperma, sedang-

kan pada wanita d

ihasilkan sel telur. Fertilisasi terjadi

ketika sel sperma bertemu dengan sel telur. Hal tersebut

terjadi di saluran tuba Falopii wanita. Sel telur yang

telah dibuahi akan tumbuh dan berkembang di uterus

hingga menjadi individu utuh, kemudian dilahirkan.

2.

Organ reproduksi pria, antara lain testis, saluran

pengeluaran, kelenjar aksesoris, dan penis. Adapun

organ reproduksi wanita, antara lain ovarium,

oviduk, dan uterus.

Rangkuman

3.

Pada spermatogenesis, satu sel spermatosit primer

akan membelah secara meiosis mengahasilkan 4

sperma. Pada oogeenesis, satu sel oosit primer akan

menghasilkan satu sel telur,

4.

Menstruasi adalah proses peluruhan dinding rahim

dan dibuangnya sel telur yang tidak dibuahi.

5.

Sistem reproduksi manusia dapat mengalam

gangguan ataupun penyakit. Penyakit tersebut di

antaranya herpes, gonorhea, sifilis, dan AIDS.

Kerjakanlah di dalam buku latihan Anda.

1.

Sebutkan organ reproduksi pada manusia baik pria

maupun wanita.

2.

Jelaskan tiga contoh kelainan yang terjadi pada

sistem reproduksi.

3.

Sebutkan contoh teknologi yang dikembangkan

oleh manusia.

Soal Penguasaan

Materi

10.3

Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI

198

Kaji Diri

Bagaimana pendapat Anda setelah mempelajari bab ini?

Menyenangkan, bukan? Banyak pengetahuan baru yang Anda

peroleh. Setelah mempelajari Bab Sistem Reproduksi, Anda

harus dapat menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi,

dan proses serta penyakit pada sistem reproduksi. Jika Anda

belum mampu menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi,

dan proses serta penyakit pada sistem reproduksi, Anda belum

menguasai materi Bab Sistem Reproduksi dengan baik.

Rumuskan materi yang belum Anda pahami, kemudian

diskusikan dengan teman-teman atau guru Biologi Anda.

Banyak manfaat yang dapat Anda ambil dari mempelajari

bab ini. Anda tentunya akan lebih bersikap hati-hati untuk

menjaga organ-organ reproduksi Anda. Adakah manfaat yang

lainnya?

Penis

Testis

Saluran

pengeluaran

Kelenjar

aksesoris

Sel

Laki-laki

Perempuan

Ovum

Sel sperma

Sistem Reproduksi

Manusia

pada

organ seksual

berupa

organ seksual

berupa

menghasilkan

menghasilkan

P e t a

K

onsep

Fertilisasi

tempat

Perkembangan

embrio

tempat

Ovarium

Tuba Fallopi

Uterus

Sistem Reproduksi

199

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dan kerjakanlah pada buku latihan Anda.

Evaluasi Materi Bab

10

1.

Tujuan makhluk hidup berkembang biak adalah ....

a.

untuk berevolusi

b.

untuk menyalurkan birahi

c.

untuk melestarikan spesiesnya

d.

untuk menambah aktivitas

e.

sebagai tanda kedewasaan

2.

Testis adalah alat kelamin jantan pada Mammalia.

Testis ini menghasilkan ....

a.

air seni dan sperma

b.

air seni, sperma, dan hormon

c.

sperma dan hormon

d.

sperma, hormon, dan enzim

e.

sperma dan urine

Untuk menjawab pertanyaan nomor 3 hingga nomor

5, perhatikan gambar berikut.

4

5

6

3

2

1

3.

Tempat bertemunya sel sperma dan sel telur di

tunjukkan pada gambar oleh nomor ....

a.

1

b.

2

c.

3

d.

4

e.

5

4.

Proses implantasi zigot terjadi pada bagian yang

ditunjukkan oleh nomor ....

a.

1

b.

2

c.

3

d.

4

e.

5

5.

Bagian-bagian yang berperan dalam reproduksi

wanita di tunjukkan oleh nomor ....

a.

1, 2, dan 3

b.

2, 3, dan 4

c.

2, 4, dan 5

d.

4, 5, dan 6

e.

3, 4, dan 5

Untuk menjawab pertanyaan nomor 6 hingga nomor

8, perhatikan gambar berikut.

6 . Spermatogenesis terjadi pada nomor ....

a.

1

b.

2

c.

3

d.

4

e.

5

7. Fungsi bagian yang ditunjukkan oleh nomor 8

adalah ....

a.

memproduksi sperma

b.

menghasilkan urine

c.

menghasilkan semen

d.

membantu kopulasi

e.

menyimpan sperma matang

8. Jika saluran nomor 3 diputus atau diikat akan

menyebabkan ....

a.

sperma tidak akan diproduksi lagi

b.

tidak akan terjadi ejakulasi

c.

tidak akan terjadi kehamilan

d.

semen tidak dapat di produksi lagi

e.

pria tersebut akan menderita impotensi

9. Lapisan ektoderm yang terbentuk pada fase

gastrula, pada tahap selanjutnya mengalami

diferensiasi menjadi ....

a.

otot dan rangka

b.

kulit dan sistem saraf

c.

usus dan hati

d.

kulit dan otot

e.

jaringan ikat dan alat reproduksi

10. Pada manusia setelah telur dibuahi oleh sperma

terbentuklah zigot yang akan berkembang secara

bertahap melalui beberapa fase. Pada fase gastrulasi

terjadi proses ....

1

5

4

2

8

3

7

6

Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI

200

a.

pembelahan sel terus menerus sehingga

terbentuk massa sel berbentuk seperti bola.

b.

pembentukan massa sel seperti bola yang

mempunyai rongga berisi cairan.

c.

pembentukan massa sel yang berbeda-beda

sehingga terbentuk 3 lapisan sel yang tidak

sama.

d.

perubahan mesoderm menjadi bentuk awal

sebuah organ.

e.

pembentukan jaringan berbentuk seperti bola

padat yang mempunyai kutub berbeda.

11. Jenis enzim yang terdapat dalam kepala sel sperma

adalah ....

a.

lisosom

b.

litik

c.

akrosom

d.

ptialin

e.

lipase

12. Proses bertemunya sel telur dengan sel sperma

disebut ....

a.

ereksi

b.

ejakulasi

c.

fertilisasi

d.

diferensiasi

e.

penyerbukan

13. Proses implantasi fetus terjadi pada ....

a.

vagina

b.

ovarium

c.

rektum

d.

tuba fallopii

e.

uterus

14. Perkembangan janin terspesialisasi menjadi organ-

organ disebut ....

a.

morula

b.

organogenesis

c.

gastrulasi

d.

diferensiasi

e.

melahirkan

15. Perhatikan gambar oogenesis berikut.

Ootid yang memiliki kromosom haploid (n)

ditunjukkan oleh nomor ....

a.

1

b.

2

c.

3

d.

4

e.

5

16. Perhatikan gambar berikut.

Menstruasi terjadi pada hari ke ....

a.

0–5

b.

0–10

c.

5–10

d.

10–14

e.

14–20

17. Zona pelindung pada sel telur dinamakan ....

a.

endometrium

b.

vas deferens

c.

corona radiata

d.

corpus luteum

e.

esterogen

18. Proses keluarnya semen disebut ....

a.

ereksi

b.

ejakulasi

c.

fertilisasi

d.

diferensiasi

e.

organegenesis

19. Blastula membentuk tiga lapisan, yaitu ektoderm,

mesoderm, dan endoderm. Tahap tersebut

dinamakan ....

a.

gastrulasi

b.

blastulasi

c.

implantasi

d.

ereksi

e.

fertilisasi

20. Zat-zat berikut terkandung di dalam ASI,

kecuali

....

a.

protein

b.

lemak

c.

urea

d.

taurin

e.

karbohidrat

1

2

3

4

5

0

5

10

1514

20

25

28

waktu (hari)

Sistem Reproduksi

201

B. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar pada buku latihan Anda.

1.

Sebutkan bagian-bagian pada organ reproduksi

pria. Sertakan pula fungsi bagian-bagiannya.

2.

Mengapa menstruasi dan ovulasi tidak muncul

ketika kehamilan?

3.

Jelaskan oleh Anda bagaimana proses kehamilan

hingga tahap implantasi fetus terjadi. Sebutkan juga

lokasi-lokasi tempat terjadinya tahapan-tahapan

tersebut.

4.

Sebutkanlah tiga jenis penyakit kelamin yang dapat

menular dan implikasinya bagi kesehatan, serta

terangkan juga bagaimana proses penularan

penyakit tersebut. Menurut pendapat Anda,

langkah terbaik apa yang dapat dilakukan sehingga

terhindar dari penyakit menular tersebut.

Soal Tantangan

1.

Seorang ibu menderita kanker rahim sehingga tidak

bisa mengandung. Namun, ibu tersebut tetap dapat

menghasilkan sel telur (ovum) secara normal. Oleh

karena itu, ibu tersebut berniat untuk melakukan

fertilisasi in vitro

(proses bayi tabung). Kemudian,

sel telur yang telah di fertilisasi tersebut ditanam di

dalam rahim seorang ibu sewaan. Setelah sembilan

bulan, saat bayi tersebut lahir, ibu sewaan tersebut

tidak mau menyerahkan bayinya kepada ibu yang

memberikan sel telur. Menurut Anda, siapakah

yang berhak untuk memiliki bayi tersebut? Siapakah

ibu yang “sebenarnya”? Apa kriteria Anda untuk

menentukan siapa yang lebih berhak memiliki bayi

tersebut?

2.

Pernikahan di bawah umur dapat membahayakan

kesehatan ibu dan kesehatan bayi baik ketika dalam

kandungan maupun setelah dilahirkan. Apa yang

akan Anda lakukan dalam kehidupan nyata

sehubungan dengan hal ini? Tinjaulah kasus

tersebut secara biologis maupun sosiologis.

Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI

202

Pada semester 2, Anda telah mempelajari berbagai sistem organ pada

manusia, salah satunya adalah sistem reproduksi manusia. Reproduksi

merupakan cara makhluk hidup untuk dapat mempertahankan kelangsungan

jenisnya. Namun, sistem reproduksi manusia dapat pula mengalami gangguan

atau penyakit. Faktor penyebab adanya gangguan atau penyakit pada sistem

reproduksi manusia dapat berupa kelainan fisiologis, bakteri, maupun virus.

Masyarakat luas mengenal penyakit pada sistem reproduksi manusia dengan

sebutan penyakit menular seksual. Penyakit menular seksual merupakan suatu

gangguan atau penyakit yang ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui

kontak langsung atau hubungan seksual.

Tugas Anda pada semester ini adalah membuat makalah atau karya

ilmiah mengenai penyakit menular seksual. Informasi yang dapat Anda kaji

berupa data penderita penyakit menular seksual di daerah Anda,

penyebabnya, atau pun cara pencegahannya. Terdapat beberapa hal yang

harus Anda perhatikan dalam penyusunan makalah tersebut.

a.

Perencanaan

Perencanaan merupakan hal yang sangat penting dalam melakukan suatu

penelitian. Anda dapat menentukan waktu observasi, kelompok kerja

dan lokasi observasi (rumah sakit, LSM, atau lembaga terkait)

b.

Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat Anda lakukan di rumah sakit, LSM, atau

lembaga terkait masalah penyakit menular seksual. Kumpulkan data

selengkap dan seakurat mungkin. Anda perlu mengorganisasi untuk

memudahkan Anda menganalisis dan mengumpulkan hasil observasi.

Oleh karena itu, Anda perlu menyiapkan tabel data pengamatan sebelum

melakukan percobaan.

c.

Pengolahan dan Penyajian Data

Jika data sudah terkumpul, Anda akan mudah mengolahnya. Tabel dan

grafik merupakan alat yang sangat bermanfaat untuk menyusun dan

menganalisis data. Anda dapat menguraikan dan membahas data-data

hasil pengamatan, menuliskan saran atau kesimpulan dari hasil

pengamatan.

Pada akhir semester 2 akan dilakukan diskusi kelas mengenai tugas

proyek ini. Guru Anda akan membimbing, mengarahkan, serta menilai

makalah Anda dan diskusi tersebut. Oleh karena itu, buatlah tugas proyek

ini dengan sebaik-baiknya.

Kegiatan Semester 2

Penyakit Menular Seksual